Obat Generik Berlogo (OGB) Murah, Kenapa?
Kita sering membaca bahwa Obat Generik Berlogo (OGB) itu sama kualitasnya dengan obat paten. Nah kalau memang sama kualitasnya, kita tentu bertanya-tanya kenapa harganya bisa jauh lebih murah. Padahalkan kan kalau OGB dan obat paten itu sama kualitasnya, seharusnya sama bahan obatnya serta juga sama cara pembuatannya / produksinya sehingga diperoleh kualitas yang sama pula. Percaya deh untuk memproduksi OGB, sebuah industri farmasi harus telah memiliki 3 syarat produksi OGB yaitu:
Trus kenapa kok harganya bisa berbeda? Bedanya jauh lagi. Disini saya coba menguraikan faktor-faktor yang menjadikan perbedaan harga antara Obat Generik Berlogo dan Obat Paten.
Farktor yang pertama atas perbedaan harga tersebut adalah OGB diproduksi dlm jumlah yg besar, dengan begini skala produksi menjadi efisien. Produksi dengan jumlah yang besar tentunya akan menekan biaya produksi itu sendiri, sebab biaya pembelian bahan baku dan biaya proses pengerjaannya menjadi lebih murah karena dilakukan sekaligus banyak.
Faktor kedua ialah pengemasannya sederhana dengan jumlah yang banyak. Obat Generik Berlogo kalau kita perhatikan selalu dikemas dengan sederhana, namun tetap megindahkan persyaratan kemasan obat yang sesuai standar kemasan yang diatur oleh perundangan. Perhatikan saja kemasannya yang putih dan sederhana, tapi etiketnya tetap lengkap dan perlengkapan yang mendampinginya juga selalu tersedia. Jumlah obat yang dikemas didalamnya juga ikut mengefesienkan biaya dan mempengaruhi pula harga jualnya. Contohnya saja paracetamol, pada produk obat bermerek jumlah obat dalam kemasannya paling banyak adalah 100 (seratus) tablet; badingkan dengan paracetamol OGB yang jumlahnya bisa hingga 1000 (seribu) tablet dalam kemasan botol besar.
Faktor yang ketiga adalah tidak dipromosikan secara besar-besaran. Biaya promosi suatu produk obat-obatan berpengaruh terhadap harga jualnya, termasuk jenis OGB. Kalau kita perhatikan, produk-produk OGB sangat jarang di iklankan baik itu di media cetak maupun media elektronika. Kalaupun ada, umumnya di sponsori oleh pemerintah, berupa anjuran penggunaan obat generik daripada obat paten. Promosi ini tidak hanya yang melalui media saja, promosi dalam sebuah forum seminar; promosi perorangan (ke dokter atau apoteker); maupun bentuk promosi lainnya.
Tidak memerlukan riset dan pematenan, merupakan faktor keempat yang ikut mempangaruhi harga Obat Generik Berlogo. Kita ketahui bersama, obat generik baik itu yang bermerek maupun yang berlogo, merupakan obat copy dari obat paten yang habis masa patennya. Di Indonesia masa berlaku hak paten atas suatu produk yang telah didaftarkan hak kepemilikan patennya ialah selama 20 (dua puluh) tahun. Obat yang di patenkan juga memerlukan riset untuk menjamin kualitas, khasiat serta keamanannya. Riset serta pendaftaran hak paten tersebut tidaklah murah apalagi gratis, karena diperlukan biaya yang cukup besar untuk melakukan/mendapatkannya. Berbeda dengan OGB yang setelah melalui waktu tersebut, secara otomatis obat paten boleh ditiru seluruh industri farmasi untuk diproduksi menjadi obat generik. Nah, segala biaya riset serta hak paten yang segelumnya ada akan menjadi nihil dan mempengaruhi harga jual OGB.
Terakhir, faktor yang mempengaruhi nilai jual OGB adalah harganya yang ditetapkan oleh pemerintah. Pasal 40 ayat (6) UU Kesehatan menyebut bahwa semua obat generik yg juga merupakan obat esensial nasional haruslah dijamin ketersediaannya dan keterjangkauannya, dengan tujuan itulah harga OGB dikendalikan oleh pemerintah. Besaran harga untuk semua produk Obat Generik Berlogo itu dikeluarkan oleh kementrian kesehatan. Peraturan ini berupa penetapan Harga Eceran Tertinggi untuk setiap OGB yang ada dipasaran, biasa disingkat dengan nama HET OGB.
Nah sobat demikian kelima faktor yang paling berpengaruh terhadap harga OGB yang kita jumpai. Mungkin ada faktor lain seperti naik/turunnya harga bahan baku obat, ya itu masalah lain ya. Kalau dalam kondisi normal, ya kelima faktor inilah yang paling berperan. Nah, kalau sudah begini apa masih ragu pake OGB? Apa masih curiga dengan harganya yg murah? Apa masih mau pilih obat bermerek yg sebenarnya harganya yg mahal itu karena kemasannya bagus berwarna-warni dengan gambar artis dan muncul di tv atau koran terkenal? Orang pintar minum OGB, he.. he.. he.. :) OK dah gitu dulu pembahasan mengenai mengapa Obat Generik Berlogo itu kenapa bisa sangat murah. Moga ada yang berkenan menambahkan melalui kolom komentar dibawah. Terimakasih.
- Memiliki Sertifikat Certificate of Authenticity (COA) - sertifikat keaslian produk.
- Memiliki Sertifikat Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB).
- Telah melalui uji bioekuivalensi (kesetaraan biologi) serta uji bioavailibitas (ketersediaan hayati) terhadap obat paten dengan menujukkan hasil yang setara.
Trus kenapa kok harganya bisa berbeda? Bedanya jauh lagi. Disini saya coba menguraikan faktor-faktor yang menjadikan perbedaan harga antara Obat Generik Berlogo dan Obat Paten.
Farktor yang pertama atas perbedaan harga tersebut adalah OGB diproduksi dlm jumlah yg besar, dengan begini skala produksi menjadi efisien. Produksi dengan jumlah yang besar tentunya akan menekan biaya produksi itu sendiri, sebab biaya pembelian bahan baku dan biaya proses pengerjaannya menjadi lebih murah karena dilakukan sekaligus banyak.
Faktor kedua ialah pengemasannya sederhana dengan jumlah yang banyak. Obat Generik Berlogo kalau kita perhatikan selalu dikemas dengan sederhana, namun tetap megindahkan persyaratan kemasan obat yang sesuai standar kemasan yang diatur oleh perundangan. Perhatikan saja kemasannya yang putih dan sederhana, tapi etiketnya tetap lengkap dan perlengkapan yang mendampinginya juga selalu tersedia. Jumlah obat yang dikemas didalamnya juga ikut mengefesienkan biaya dan mempengaruhi pula harga jualnya. Contohnya saja paracetamol, pada produk obat bermerek jumlah obat dalam kemasannya paling banyak adalah 100 (seratus) tablet; badingkan dengan paracetamol OGB yang jumlahnya bisa hingga 1000 (seribu) tablet dalam kemasan botol besar.
Faktor yang ketiga adalah tidak dipromosikan secara besar-besaran. Biaya promosi suatu produk obat-obatan berpengaruh terhadap harga jualnya, termasuk jenis OGB. Kalau kita perhatikan, produk-produk OGB sangat jarang di iklankan baik itu di media cetak maupun media elektronika. Kalaupun ada, umumnya di sponsori oleh pemerintah, berupa anjuran penggunaan obat generik daripada obat paten. Promosi ini tidak hanya yang melalui media saja, promosi dalam sebuah forum seminar; promosi perorangan (ke dokter atau apoteker); maupun bentuk promosi lainnya.
Tidak memerlukan riset dan pematenan, merupakan faktor keempat yang ikut mempangaruhi harga Obat Generik Berlogo. Kita ketahui bersama, obat generik baik itu yang bermerek maupun yang berlogo, merupakan obat copy dari obat paten yang habis masa patennya. Di Indonesia masa berlaku hak paten atas suatu produk yang telah didaftarkan hak kepemilikan patennya ialah selama 20 (dua puluh) tahun. Obat yang di patenkan juga memerlukan riset untuk menjamin kualitas, khasiat serta keamanannya. Riset serta pendaftaran hak paten tersebut tidaklah murah apalagi gratis, karena diperlukan biaya yang cukup besar untuk melakukan/mendapatkannya. Berbeda dengan OGB yang setelah melalui waktu tersebut, secara otomatis obat paten boleh ditiru seluruh industri farmasi untuk diproduksi menjadi obat generik. Nah, segala biaya riset serta hak paten yang segelumnya ada akan menjadi nihil dan mempengaruhi harga jual OGB.
Terakhir, faktor yang mempengaruhi nilai jual OGB adalah harganya yang ditetapkan oleh pemerintah. Pasal 40 ayat (6) UU Kesehatan menyebut bahwa semua obat generik yg juga merupakan obat esensial nasional haruslah dijamin ketersediaannya dan keterjangkauannya, dengan tujuan itulah harga OGB dikendalikan oleh pemerintah. Besaran harga untuk semua produk Obat Generik Berlogo itu dikeluarkan oleh kementrian kesehatan. Peraturan ini berupa penetapan Harga Eceran Tertinggi untuk setiap OGB yang ada dipasaran, biasa disingkat dengan nama HET OGB.
Nah sobat demikian kelima faktor yang paling berpengaruh terhadap harga OGB yang kita jumpai. Mungkin ada faktor lain seperti naik/turunnya harga bahan baku obat, ya itu masalah lain ya. Kalau dalam kondisi normal, ya kelima faktor inilah yang paling berperan. Nah, kalau sudah begini apa masih ragu pake OGB? Apa masih curiga dengan harganya yg murah? Apa masih mau pilih obat bermerek yg sebenarnya harganya yg mahal itu karena kemasannya bagus berwarna-warni dengan gambar artis dan muncul di tv atau koran terkenal? Orang pintar minum OGB, he.. he.. he.. :) OK dah gitu dulu pembahasan mengenai mengapa Obat Generik Berlogo itu kenapa bisa sangat murah. Moga ada yang berkenan menambahkan melalui kolom komentar dibawah. Terimakasih.
Betul sekali uraian serta ajakan untuk memakai OGB, tidak hanya pasien yang mulai sekarang harus yakin bahwa OGB sama ampuhnya dengan obat patent.
BalasHapusTenaga kesehatan terutama dokter akan sangat membantu banyak pihak jika selalu menuliskan resep OGB, Masyarakat, Rumah Sakit, BPJS.
Terima kasih pak dhonypratama.
Tetap saja hasil aktual OGB tidak seampuh obat umum... #fakta
BalasHapusmungkin bisa disajikan disini, faktanya :)
BalasHapusok. makasih info penting ini...
BalasHapus