Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Syarat Donor Darah – Pengalaman Saat Puasa Ramadhan

Manfaat donor darah saat puasa sudah kita bahas secara teori di artikel sebelumnya. Baik itu dari segi kebaikan dalam hal kesehatan, hukumnya terhadap pelaksanaan puasa kita, mapun bagaimana baiknya melakukan donor darah itu di saat puasa. Karena sudah punya ilmunya, sekarang waktunya untuk mempraktikannya selagi masih diberikan kesempatan berpuasa di bulan ramadhan ini.

Sebagaimana dibahas di artikel sebelumnya, saya memilih waktu yang terbaik untuk mendonorkan darah. Sore hari sepulang dari Apotek, saya dan istri langsung pergi ke Palang Merah Indonesia (PMI). Sengaja bawa partner buat jaga-jaga, sebab walaupun sudah beberapa kali donor namun ini yang pertama saya lakukan disaat puasa.

Sesampainya di PMI, saya diminta untuk mengisi formulir yang ada dimeja depan. Terdapat dua jenis formulir disana. Satu untuk yang baru pertama kali melakukan donor darah, satunya lagi buat yang sudah pernah melakukannya/ mengulang. Pada saat mengisi formulir mengulang, agak bingung mengisi bagian nomor kartu donor. Yah maklum, kalau mau donor saya ngga pake kartu-kartuan alias dadakan disaat ada acara tertentu. Jadi ya tak kosongi aja.

Syarat Donor Darah


Selesai mengisi formulir, saya berikan ke petugas yang ada. Benar saja, saya ditanya mana kartu donor-nya. Ternyata tidak apa-apa dan sayapun diminta duduk untuk melakukan pemeriksaan awal. Pemeriksaan awal ini meliputi pengukuran Hg (hemoglobin, minimal 12,5 gr/dL), pengukuran tekanan darah (yg saya tau sih 120/80 normalnya, tapi ternyata ada pengecualian tertentu), usia diantara 17 s/d 60 th; trus tidak sedang hamil atau haid untuk wanita; dan pengukuran berat badan (minimal 45 Kg).



Sambil di tes, saya memberikan pertanyaan terlebih dahulu terkait apa yang saya ceritakan dalam artikel medical check up kemarin. “Kemarin saya melakukan tes laboratorium dan darah saya diambil beberapa cc, apakah saya boleh melakukan donor sekarang” tanya saya kepada petugas. Maklum lah, kan ada batasan dimana seseorang hanya boleh sekali donor dalam kurun waku tertentu. Lagian bekas jarum yang kemarin masih ada, juga sedikit perih masih berasa. Ternyata petugasnya menjawab boleh.

Dipertengahan tes permulaan ini juga, saya ditanya apakah sudah pernah donor darah saat puasa. Ketika saya menjawab belum pernah, saya dianjurkan untuk melakukannya habis buka puasa aja atau pagi-pagi saja. Sebab kalau kantong darah belum penuh dan sang sukarelawan tidak sanggup melanjutkan, maka semua darah yang sudah terambil itu harus dibuang dengan percuma.

Sayang juga pikir saya kalau dibuang begitu saja. Tapi saya coba berkelit dengan mengatakan tidak ada waktu setelah buka karena lanjut sholat dan ibadah lainnya, begitupun pagi yang langsung pergi kerja dan takutnya lemes di kantor. Jadilah saya ditawari untuk mencoba dan langsung saya iyakan karena hasil tesnya baik semua.

Pencoblosan dilakukan dilengan kanan saya bagian lipatan sikut (he.. he.. he.. masih belum tau istilah tepatnya apa). Yang mantep, ternyata Ibu Petugas ini langsung dapet pembuluh darah saya dan darahnya mengalir. Berbeda dengan yang terjadi saat saya medical checkup kemarin. Namun setelah kira-kira sudah sepuluh menitan, petugas memberitahukan bahwa darah yang mengalir kurang lancar jadi mesti kesebelah.



Waduh, jadi jarum yg ditangan kanan ini bakal dipindah ke tangan kiri. Bagi yang sudah membaca artikel medical checkup saya kemarin, maka tentu tahu sduah berapa banyak tangan kanan dan kiri saya ini kemarin di cucuk jarum. Tapi ya apa boleh buat daripada percuma darahnya, saya iyakan aja untuk pindah. Memang setelah pindah kekiri, rupanya lancar keluarnya. Tak terasa dalam waktu tigapuluh menit, selesai sudah donor darah saya.

Nah yang seru saat mau pulang, banyak yang saya diberikan PMI. Pertama, rutinitas lah yang ngga umumnya diberikan yaitu bingkisan makanan dan minuman. Yang kedua, ternyata saya diberi sebuah kartu keanggotaan pendonor darah. Keren sobat, tertulis identitas saya; golongan darah (pake min ama plus; akhirnya tau juga); dan ada bar code-nya juga.

Yang ketiga, kartu batas minimal kembali dapat melakukan donor darah. Tertulis tanggal 17-10-2013, kurang lebih 2 ½ bulan lagi. Trus yang terakhir adalah kartu undian, yang nanti bulan september akan diundi. Moga aja dapet ya, apapun hadiahnya. AMIN.

Alhamdulillah, akhirnya saya sudah melakukan donor darah saat puasa ramadhan tahun ini. Moga tahun depan bisa lagi ya. AMIN. Terimakasih sudah membaca.

Posting Komentar untuk "Syarat Donor Darah – Pengalaman Saat Puasa Ramadhan"